RUSUH RUSUH RUSUH…. Ahhhhhhhhhhh lagi-lagi sepakbola di Indonesia rusuh. Kali ini lebih memalukan, terjadi di Jogja soalnya. Kota tercinta yang terkenal akan toleransi dan keramahannya. Parah.
Kejadian seperti ini entah mengapa selalu saja terjadi. Tak hanya sepak bola sih sepertinya. Mulai dari aksi unjuk rasa yang berujung ricuh, tawuran antar mahasiswa-pelajar, bahkan para elite politik di ibukota sana pun rusuh dengan masalahnya sendiri. Itukah cermin dari orang-orang yang mengatakan mewakili rakyat ?
Belakangan ini memang resah rasanya melihat kondisi di Indonesia. Kerusuhan sepak bola, permasalahan bank Century, kasus pembunuhan Nasruddin, perdebatan dan saling hina yang kerap terjadi di layar kaca serta berbagai hal-hal lain yang berujung kericuhan. Selain itu, aku perhatikan orang-orang sekarang menjadi tidak sabaran dan penuh emosi. Hal itu paling terlihat dari kondisi lalu lintas belakangan ini. Semrawut, kacau, penuh klakson, tak disiplin, kebut-kebutan. Benar-benar bikin resah. Apa to yang salah dengan Negara ku Indonesia ini.
Elit politik tu juga bikin mangkel. Debat wae, saling tuding, saling fitnah. Kita selaku rakyat biasa benar-benar dibuat bingung, tak tau mana yang benar mana yang salah. Mbok ya mikir rakyat. Kepentingan sendiri dan golongan aja yang dipikirin.
Ya, masalah golongan ataupun kelompok memang cukup sensitif di Indonesia. Meskipun semboyan Negara adalah Bhinneka tunggal ika, tetep saja sulit mengatakan bahwa rakyat Indonesia dapat hidup harmonis dengan segala perbedaannya. Selalu saja masyrakat Indonesia masih dan masih sempit pandangnnya tentang perbedaan. Selalu menganggap bahwa apa yang disukai dirinya atau apa yang dipunyai kelompoknya adalah paling benar.
Bagaimana terkadang orang mengkotak-kotakkan Islam sebagai islam Muhammadiyah ataupun islam NU, padahala hakikatnya Islam adalah satu. Masalah penghinaan terhadap SKJ 94, yang sesungguhnya benar-benar ndeso kalau saya pikir,kemudian masalah slemania dan brjamusti, dan begitu banyak masaklah lain yang berhubungan dengan ekslusivitas terhadap kelompoknya. Indonesia memang benar-benar bermasalah dengan masalah perbedaan.
Lalu, apakah kunci pemecahannya ?
Bhineka tunggal ika ! hargailah perbedaan ! simpel tapi susahe puool.
Jumat, 12 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar